Hallo sobat yang lagi gabut hehe canda ya, didalam artikel kali ini gua bakal ngasi info mengenai keadaan tren pemulihan ekonomi
di Indonesia ditengah pandemik covid'19 ditahun 2021 ini
Pemerintah
menargetkan dan percaya bahwa meski pandemik Covid’19 perekonomian Indonesia
akan mencapai target diangka 4,5-5,5%, waaaah kita berdoa semoga Indonesia
mendapatkan angka tertinggi dari harapan sekarang. Demi mendukung kepercayaan
mengenai peningkatan perekonomian yang ditargetkan diatas pemerintah membuat penguatan prioritas akan kebijakan dan regulasi yang diharapkan dapat
memberikan kontribusi baik, misalnya adanya penguatan prioritas kebijakan
vaksinasi, 3M, 3T termasuk PPKM mikro, seerta kebijakan dalam Pemulihan Ekonomi
Nasional atau biasa disebut PEN dimasa pandemik Covid’19. Staf Ahli Bidang
Keuangan yaitu bapak Kunta Wibawa Desa Nugraha menyebutkan bahwa jika tidak ada
intervensi APBN dan PEN, pertumbuhan ekonomi akan lebih turun,” paparnya.
Ketika kita melihat atas apa yang terjadi di tahun 2020 kemarin bahwa perekonomian
mengalami realisasi minus 2,19% di kuartal IV-2020, hal ini memicu munclunya tren berupa
sinyal pemulihan yang berlangsung sampai saat ini demi menjaga kondisi
konsistensi dan peningkatan ekonomi Indonesia. Sebenararnya pemulihan ini akan dilihat apabila
kita melihat adanya realisasi pertumbuhan ekonomi yang terjadi pada tahun lalu
di kuartall II dan kuartal III yang dari masing-masing kuartal minus 5,32% dan
minus 3,49%, dengan hal ini membuktikan bahwa secara keseluruhan kondisi
perekonomian negara Indonesia berada di posisi zona negatif yaitu minus 2,07%
ditahun lalu. Dari hal inilah sinyal pemulihan ini muncul diakhir 2020 dimana
perekonomian Indonesia mengalami kontraksi minus 2,19% di kuartal IV, lebih
baik dari kuartal II dan III. Dari tren pemulihan yang terjadi di akhir tahun
2020 inilah pemerintah akan menjaga tren pemulihan agar perekonomian Indonesia
mengalami pertumbuhan diangka 4,5%-5,5%. Udah tau kan perkembangan ekonomi dari tahun
lalu sampe sekarang, oke kita lanjut ke indikator yang membuat kepercayaan
akan ekonomi yang pulih ditahun 2021, MARKIBAC (Mari Kita Baca) lagi,.
Kementrian Koordinator Bidang
Perekonomian yakni Airlangga Hartanto menyebtukan bahwa pemerintah memiliki beberapa indikator yang menjadi
tameng atau dasar pemulihan ekonomi ini atau tren pemulihan akibat dari wabah
Covid’19 dengan indikator utamanya adalah membaiknya Purchasing Manager Indeks (PMI), “sebenarnya beberapa indikator
arah kurvanya membaik tapi yang paling jelas jika kita lihat adalah PMI manufacture
dengan v shape yang artinya ini membaik kearah 51,3 % secara konsisten” ujar
Airlangga. Lain dari pada itu beliau juga menyebutan bahwa indeks konsumen
meningkat pula meski tidak 100% atau hanya 96,5% dan terdapat sektor otomotif
juga mengalami peningkatan dari posisi dibawah 50% akibat pandemik membaik
dengan capaian 60%, dan adanya kenaikan impor barang baku serta barang modal
meskipun impor barang modal belum sepenuhnya pulih seperti seblumnya.
Namun gaes, tahukan kalian mengenai pungkasan Kementrian Koordinator Bidang Perekonomian bahwa pada nyatanya ekonomi kita didiominasi oleh konsumsi rumah tangga lho, dan sekarang konsumsi rumah tangga menunjukan tren perbaikan. Mungkin kita juga tahu dimana pada Demand side dari konsumsi rumah tangga memang besar dan hal ini menjadikan konsumsi rumah tangga menjadi penyumbang tertingggi yakni 57,6% Produk Domestik Bruto (PDB), yang disusul oleh PMTB (investasi) sebesar 31,6%. Sehingga hal ini menggerakan Susiwijono Moegiarso sebagai sekretaris Mentri Koordinator Perekonomian untuk mengucapkan “Jika memang mengejar pertumbuhan ekonomi fokus dikonsumsi rumah tangga dan investasi”, ujarnya dalam dialog Daya Ungkit Ekonomi Bangkit (16 Februari 2021). Karena baginya kunci dari pertumbuhan atau tren pemulihan ekonomi salah satu sektor yang berkontribusi besar adalah konsumsi rumah tangga dimana “manufaktur yang masih berada dilevel ekspansi 52,2 yang mana indeks kepercayaan konsumen juga tumbuh”, ungkap Airlangga. Meskipun begitu bukan jadi rahasia umum lagi bahwa setiap sektor yang ada di Indonesia seperti pertanian juga harus didukung agar tren pemulihan ini semakin lengkap dengan dibarengi ketahanan pangan diera pandemik Covid’19. Karena dengan dukungan dan perhatian dari pemerintah terhadap setiap sektor yang bergerak untuk meningkatkan GDP perlu dijaga dan dikelola dengan baik agar setiap sektor memiliki kesempatan dan peran yang sama demi menunjang PEN yang diharapkan yaitu target pencapaian tren pemulihan ekonomi diangka 4,5%-5,5% awalnya angka harapan tren 4,5%-5,3% namun wamenku mengoreksi menjadi4,5%-5,5% (sumber berita finance.detik.com). Oh ia, untuk beberapa sumber angka target adalah 4,5%-5,3% misalnya di artikel yang dimuat oleh m.liputan6.com, www.detik.com, dan lainnya namun pengetahuan koreksi ada di finance.detik.com.
Nah, jadi barusan kita sudah mengisi
waktu untuk membaca isu mengenai tren pemulihan ekonomi di Indonesia, besar
harapan kita selaku masyarakat dapat merasakan dampak baik dengan keberhasilan tren
pemulihan ini,. Dan kita selaku generasi muda harus tetap kritis dan controlling agar segala kebijakan serta
regulasi tetap berada dalam pedoman pancasila dan UUD 1945. Thanks a lot for
reading,.
Tag yang bersangkutan :
#ekonomiindonesia
#trenpemulihanekonomi
#ekonomi
#pemulihanekonominasional
#covid19
Referensi :
https://finance.detik.com/berita-ekonomi-bisnis/d-5376170/pemerintah-optimistis-ekonomi-akan-pulih-di-2021
https://www.tribunnews.com/bisnis/2021/01/19/pemerintah-sebutkan-beberapa-indikator-pemulihan-ekonomi-indonesia-di-2021
Author : Muhamad Yani